Sebuah peran penting di punggung sang Keriput, tergambar jelas di sebuah kota kecil terpuruk dan tertindas akan kesombongan para setan berdasi.
Niatan suci nan mulia terpampang jelas di sebuah tetesan keringat sang Keriput, demi meraup segumpal nasi demi penghidupan isi sebuah gubuk.
Matahari seakan enggan memunculkan diri, cuaca dingin menusuk daging tipis dan keriput, memikul beban jualan tak mengeluh sedikitpun.
Menampakan wajah yang ceria penuh dengan
senyuman pengharapan akan mendapatkan rezeki dengan hasil keringat dan kerja
keras, menghampiri sudut kota yang kotor tak diperhatikan.
Menunggu sejumblah
orang yang berkunjung untuk membeli walau kadang tak satupun yang
menghiraukan, atau merasa ibah dengannya.
Berbalik arah dengan sang penunggu hasil di dalam gubuk lapuk,
terdengar suara tawa bahagia,berpesta pora hanya menunggu hasil yang di bawah.
Berbalik arah dengan sang penunggu hasil di dalam gubuk lapuk,
terdengar suara tawa bahagia,berpesta pora hanya menunggu hasil yang di bawah.
Kekejamanpun terlihat sudah, ketika langkah kaki
sang keriput menghampiri dan semakin mendekat untuk masuk merebahkan badan yang
letih tak bertenaga.
Teriakan kekesalan dari penunggu hasil keringat terdengar dengan
suara kasar seakan menampar dunia dan isinya, karna tak ada sebungkus nasi yang
di bawah untuk mengisi perut sang biadab.
BIADAB dan DURHAKA, adalah kata yang tepat untuk mereka yang malas hanya dengan menunggu hasil dari jerih payah sang keriput.
Dimanakah hati nuranimu ?
Dimana syukurmu ?
Dimana tenagamu ?
Wahai anak-anak yang biadab dan durhaka kepada Ayah dan Ibu.
Tagisan mereka, di tunjukan dengan senyuman dan semangat untuk menghibur hati anaknya, Doa yang tulus selalu terucap akan keberhasilan anaknya, namun hanya di balas dengan makian,cacian,teriakan di dalam gubuk lapuk.
Sungguh Biadablah dirimu wahai penghuni NERAKA.
suatu ketika waktu berkata seorang AYAH dan IBU yang dulunya ada, memberikan kasih sayangnya, dan sepenuh cintanya kepada kita, Pergi selamanya Meninggalkan kita, apakah kita masih seperti sedia kala dimana mereka masih mendengar keluh kesah kita ?
TIDAK ! itulah jawabannya wahai Anak Biadab.
Penyesalan tidaklah merubah semuanya menjadi sempurna,
Tangisan tak akan bisa mengembalikan suara mereka.
Apa kita masih merasa bangga ?
atau kita lebih merasa bahagia karna tak ada lagi suara batuk kedua orang yang keriput, terbungkuk-bungkuk, yang selalu mengganggu kita ?
Subahanallah,.
BIADAB dan DURHAKA, adalah kata yang tepat untuk mereka yang malas hanya dengan menunggu hasil dari jerih payah sang keriput.
Dimanakah hati nuranimu ?
Dimana syukurmu ?
Dimana tenagamu ?
Wahai anak-anak yang biadab dan durhaka kepada Ayah dan Ibu.
Tagisan mereka, di tunjukan dengan senyuman dan semangat untuk menghibur hati anaknya, Doa yang tulus selalu terucap akan keberhasilan anaknya, namun hanya di balas dengan makian,cacian,teriakan di dalam gubuk lapuk.
Sungguh Biadablah dirimu wahai penghuni NERAKA.
suatu ketika waktu berkata seorang AYAH dan IBU yang dulunya ada, memberikan kasih sayangnya, dan sepenuh cintanya kepada kita, Pergi selamanya Meninggalkan kita, apakah kita masih seperti sedia kala dimana mereka masih mendengar keluh kesah kita ?
TIDAK ! itulah jawabannya wahai Anak Biadab.
Penyesalan tidaklah merubah semuanya menjadi sempurna,
Tangisan tak akan bisa mengembalikan suara mereka.
Apa kita masih merasa bangga ?
atau kita lebih merasa bahagia karna tak ada lagi suara batuk kedua orang yang keriput, terbungkuk-bungkuk, yang selalu mengganggu kita ?
Subahanallah,.
Sesungguhnya Azab Allah sangatlah
Perih wahai anak yang biadab.
Jika masih ada celah di dalm hatimu, jika masih ada rasa cintamu kepada Ayah dan Ibu, maka Sayangilah keduanya, cintailah keduanya, jadikan mereka bangga akan kehadiranmu di dalam dunia yang sementara.
Jika masih ada celah di dalm hatimu, jika masih ada rasa cintamu kepada Ayah dan Ibu, maka Sayangilah keduanya, cintailah keduanya, jadikan mereka bangga akan kehadiranmu di dalam dunia yang sementara.
Doakan
mereka, peluklah mereka, sesungguhnya mereka adalah orang yang terhebat di dalam
dunia ini.
Semoga kita menjadi Anak yang mendapat ridho kedua orang tua dan Tuhan yang maha Besar ALLAH SWT.
Semoga kita menjadi Anak yang mendapat ridho kedua orang tua dan Tuhan yang maha Besar ALLAH SWT.
Amin.
.jpeg)
